Sabtu, 16 Mei 2009

About Sinematografi

Sinematografi adalah kata serapan dari bahasa Inggris Cinematography yang berasal dari bahasa Latin kinema ‘gambar’. Sinematografi sebagai ilmu terapan merupakan bidang ilmu yang membahas tentang tekhnik menangkap gambar dan menggabung-gabungkan gambar tersebut sehingga menjadi rangkaian gambar yang dapat menyampaikan ide.

Sinematografi memiliki objek yang sama dengan fotografi yakni menangkap pantulan cahaya yang mengenai benda. Karena objeknya sama, maka peralatannya pun mirip. Perbedaannya, peralatan fotografi menangkap gambar tunggal, sadangkan sinematografi menangkap rangkaian gambar. Penyampaian ide pada fotografi memanfaatkan gambar tunggal, sedangkan pada sinematografi memanfaatkan rangkaian gambar. Jadi sinematografi adalah gabungan antara fotografi dengan tekhnik perangkaian gambar atau dalam sinematografi disebut montase (montage).

Film sebagai genre seni adalah produk sinematografi. Berikut dibawah akan memperjelas perihal istilah film.

MEDIA AUDIO विसुअल

Medium yang menggunakan perekaman visual dan audio sebagai media ekspresi, baik sebagai ungkapan artistic maupun penyampaian fakta-fakta ke public.

FILM

Film merupakan cerita atau adegan per adegan yang direkam melalui kamera film (kinescope) dalam pita film (seluloid) yang diproyeksikan di atas bidang putih dalam ruang gelap (sinema / teater).

VIDEO

Penemuan tekhnologi perekam video adalah sebuah usaha dalam mengatasi kerumitan dalam pembuatan sebuah film. Video memberikan kemudahan secara ekonomis dalam memproduksi karya audio visual. Perekam audio hadir dengan kemungkinan merekam ke pita magnetic analog yang dapat merekam gambar dan audio dalam waktu bersamaan. Video juga memberikan fitur instant playback, dimana hasil perekaman yang sudah kita buat dapat langsung kita lihat hasilnya secara langsung tanpa proses pencucian film dalam seluloid.

MACAM-MACAM FILM

  • FIKSI

  • NON-FIKSI (DOKUMENTER)

  • DOKUMENTASI

  • DOKUMENTER

JENIS DOKUMENTER

  • Dokumenter Edukasi

  • Dokumenter Testimoni

  • Dokumenter Feature

  • Dokumenter Infestigatif

  • Dokumenter Subjektif

PEMBUATAN DOKUMENTER

  • Dokumenter dibuat berdasarkan data pasti

  • Proses awal pembuatan sebuah documenter berpijak pada asumi

  • Mengejar momen

  • Improvisasi sangat mungkin terjadi di lapangan

  • Menangkap dan mengemas realitas

PRA PRODUKSI

  • Penentuan ide

  • Pengolahan ide

  • Penulisan dan penyusunan scenario documenter

ABSTARKSI

Penggambaran keseluruhan ide film dalam 2 atau 3 kalimat (teks)

STRUKTUR BERCERITA

Penggambaran keseluruhan ide film dalam 1 tulisan pendek, menyangkut aspek-aspek :

  • Lokasi

  • Tata kamera

  • Metode pendekatan (menggunakan narasi, wawancara, dsb)

  • Adakah footage dari sumber lain yang akan di pakai ?

Pengumpulan naskah setelah pengumpulan data hasil riset

  • Kemungkinan naskah akan berubah.

  • Naskah Asumtif dapat menjadi Naskah Analisis

Tim Produksi

  • Pimpinan Produksi : Menjaga keseluruhan Produksi

  • Sutradara : Memiliki otoritas penuh terhadap keseluruhan ide film

  • Penulis naskah / Periset : Melakukan riset lengkap mengenai ide film dan menuangkannya ke dalam sebuah naskah

Sutradara

  • Kamerawan : Menuangkan semua ide film dalam bentuk gambar dan pencahayaan

  • Perekam suara : Menuangkan semua ide audio dalam film termasuk dip roses paska produksi (bekerja sama dengan editor)

  • Editor (Pasca produksi) : Bertanggung jawab semua penyusunan semua materi audio dan visual yang sudah ada ke dalam bentuk film yang diinginkan

Produksi

  • Pengambilan gambar dan suara sesuai naskah.

Pasca produksi

  • Mengkongkritkan ide menjadi produk melalui editing

PASCA PRODUKSI DAN TEKNIK PRODUKSI

KAMERA

Pemilihan kamera akan sangat berpengaruh dalam produksi gambar yang akan di hasilkan. Kamera di bagi dua menurut material yang dipakai :

  • Kamera seluloid, memakai bahan film seluloid, dimana obyek dipantulkan melalui cahaya dan direfleksikan ke dalam plat seluloid (fotografi)

  • Kamera video, memakai material digital, dimana obyek dipantulkan oleh cahaya dan terekam oleh pita magnetic yang ada dalam kaset video, semakin bagus kamera yang dipilih, semakin baik gambar yang di hasilkan.

Angle Kamera

  • Angle Kamera Obyektif

  • Angle Kamera Subyaktif

Angle Kamera didefinisikan sebagai wilayah dan titik pandangan yang direkam oleh lensa. Ada tiga factor yang menentukan angle kamera ;

  • Ukuran subyek

  • Angle dari subyek, dan

  • Tinggi kamera

Pasca Produksi

Selama tahap pasca produksi umumnya ada tiga tugas yang berlangsung kurang lebih secara bersamaan :

  • Mixing suara dan “looping”

  • Editing

  • Efek khusus

Editing

Editing film bisa diperbandingkan dengan memotong, mengasah dan menyunting berlian। Berlian yang masih dalam bentuk bongkahan tidak bisa dikenali. Bongkahan itu harus dipotong dulu, diasah dan disunting dengan ikatan agar keindahan yang dimilikinya dapat dihargai sepenuhnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar